Sebanyak 45 peneliti dari berbagai universitas di Indonesia mempresentasikan penelitian budaya bangsa dan kaitannya dengan budaya internasional, di Universitas Hankuk kajian Ilmu Luar Negeri, Seoul, Korea Selatan, sejak 14 hingga 16 Mei.
Salah satu peneliti dan penyaji makalah dari Universitas Indonesia Devie Rahmawati, mengatakan seminar itu dihadiri 125 pengajar dan dosen dari Singapura, Malaysia, China, Jepang dan Indonesia. Hal itu dikemukakan
melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat (16/5).
Seminar tersebut bertajuk “Bridging the Unbridgeable : Changing Paradigms in Malay-Indonesia Studies”.
Duta besar Indonesia untuk Korea Selatan John A Prasetio mengatakan, hubungan Indonesia dan Korea Selatan sudah sangat erat. Terbukti dengan 85 ribu warga Korea Selatan yang saat ini berada di Indonesia. Kemudian, terdapat 1.600 perusahaan Korea Selatan yang berusaha di Indonesia.
Para peneliti Indonesia membawakan makalah penelitian, di antaranya bertema Seni Batik sebagai Representasi Silang Budaya pada Identitas Masyarakat Asia Tenggara, Indonesia, Singapura dan Malaysia, Menyongsong Seabad Bahasa Indonesia.
Peluang dan Tantangan Menuju Bahasa Indonesia sebagai Salah Satu Bahasa Internasional, Kesantunan Bahasa, Studi Wacana Tulis Peringatan Publik Berbahasa Indonesia, Pembentukan Karakter Siswa melalui Pembelajaran Sastra Berbasis Lesson Study, dan A Javanese Dialect in Indonesia, Language Maintenance of Language Shift? .
Sebanyak 45 peneliti itu berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Hassanudin, Univesitas Negeri Padang, Univesitas Negeri Surabaya, Universitas Jenderal Sudirman, Universitas Pakuan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Negeri Yogyakarta, UPN Veteran, Universitas Islam Malang dan Universitas Magelang.
Seminar ini juga menyelenggarakan pameran foto. Acara akan ditutup dengan Malam Budaya, dengan menampilkan pertunjukan Tari Topeng, Tari Gatotkaca,Tari Jaipongan, Tari Saman, Tari Seudati, serta berbagai tarian dari Malaysia dan Korea Selatan. (Antara)